Jakarta - Kurang lebih 18 bulan sudah sejak akuisisi Motorola oleh Lenovo senilai USD 2,9 miliar rampung dilaksanakan. Namun, dalam laporan terbarunya Lenovo mengakui jika akuisisi yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Jarang sekali kita jumpai ada perusahaan yang mengumbar aib ketika pengumuman pendapatan berlangsung. Tapi, ini tidak berlaku bagi Lenovo.
Produsen teknologi asal China ini tak malu mengungkap bahwa bisnis mobile-nya sedang tidak dalam kondisi yang baik. Terlebih akuisisi atas Motorola diakui tidak sesuai dengan yang diinginkan.
"Upaya integrasi tidak memenuhi harapan," ujar perusahaan seperti dikutip detikINET dari Times of India, Sabtu (28/5/2016). Tidak memenuhi harapan di sini sepertinya karena target Lenovo untuk menjadi top tiga pemain besar smartphone dunia.
Meski sudah sempat merasakan posisi yang diinginkan, lambat laun Lenovo mulai tergeser oleh pemain besar lain, seperti Huawei, Oppo, dan Vivo. Melemahnya bisnis mobile Lenovo juga disebabkan oleh menurunnya pengapalan smartphone di China sebesar 85%.
Begitupula dengan upaya membawa brand-nya ke pasar Amerika Utara dikatakan tidaklah mulus. Pun demikian, Lenovo masih memiliki sejumlah strategi untuk memutar balik keadaan, yakni dengan Moto G terbaru dan Moto Z yang dikabarkan akan hadir di tahun 2016.
Sementara itu, untuk memperkuat pasarnya di kampung halamannya, Lenovo menyiapkan Zuk.
"China masih menjadi pasar yang kompetitif dan Lenovo bermaksud untuk kembali mendorong pertumbuhan yang ada dengan menggerakkan pergeseran dari operator untuk membuka pasar dan memanfaatkan merk Zuk untuk membangun kembali persaingan end-to-end," ujar perusahaan. (mag/mag)
sumber :inet.detik.com